Powered By Blogger

Jumat, 20 Mei 2011

Pentingnya Perawatan Gigi Pada Ibu Hamil


Pentingnya Perawatan Gigi Sebelum Merencanakan Kehamilan dan pada saat hamil.

Pendahuluan
Merencanakan kehamilan adalah sesuatu yang sangat hakiki dalam setiap kehidupan berumah tangga.  Pentingnya perawatan kesehatan khususnya perawatan kesehatan gigi dan mulut  sangat diperlukan mengingat kesehatan gigi dan mulut pada masa-masa kehamilan sangat berpengaruh pada kehamilan itu sendiri.
Kehamilan seperti yang kita semua tahu adalah fase yang sangat khusus dalam kehidupan setiap perempuan. Biasanya,pada beberapa kaum wanita dan ini merupakan hal yang umum pada para wanita yang baru memasuki fase awal kehamilan mereka lebih peduli terhadap kesehatan pada umumnya,seperti  lebih memperhatikan nutrisi, olahraga, diet, istirahat, pemeriksaan kehamilan oleh dokter ahli kandungan dll.  Beberapa melakukan program kehamilan khusus juga. Tapi apakah ada yang tahu, salah satu syarat yang sangat penting selama kehamilan adalah memeriksa keadaan rongga mulutnya  terutama pemeriksaan terhadap jaringan periodontal serta keadaan gigi geliginya.
Kenyataan di lapangan sangat jarang para wanita yang hamil maupun yang merencanakan kehamilan  mengunjungi dokter gigi  untuk melakukan check up terhadap keadaan gigi geliginya  kecuali jika mereka memiliki masalah gigi selama kehamilan.

Tinjauan Pustaka
 Menurut  drg Suharso dari RS Internasional  Bintaro ada hubungan langsung antara sakit gigi dengan masalah seputar kandungan . Itulah sebabnya,seorang wanita yang ingin merencanakan punya anak sudah seharusnya mempersiapkan diri secara fisik,mental  termasuk kebersihan maupun kesehatan gigi dan mulutnya.
Pada kenyataannya pengetahuan akan  penyakit  periodontal pada sebagian besar wanita yang hamil maupun yang merencanakan kehamilan sangat kurang. Pada beberapa  penelitian ditemukan  bahwa para wanita hamil dengan gangguan pada  gusi dan giginya  lebih rentan terhadap persalinan prematur dan menempatkan para wanita tersebut pada risiko bayi berat lahir rendah dan akhirnya kadang-kadang kematian.
 Masih menurut Suharso, bila para wanita  mengalami infeksi gigi atau mulut kala mengandung, akan berakibat pada meningkatnya hormon prostaglandin. Peningkatan hormon ini akan membuat rahim tegang dan berkontraksi. Padahal bila terjadi terus-menerus, kontraksi ini bisa menekan si janin yang tak mustahil akan menyebabkan bayi lahir premature.
Journal of Periodontology edisi Februari 2006, membuktikan manfaat perawatan kesehatan mulut dan gigi pada ibu hamil, yakni menurunkan risiko terserang pre-eklampsia (keracunan kehamilan) sebesar 5-8%, kemudian hasil riset Academy of General Dentistry menunjukan bahwa ibu hamil menderita gangguan kesehatan mulut dan gigi (periodental desease) berisiko 3-5 kali lebih besar untuk melahirkan bayi prematur (kurang bulan). Sementara ibu hamil yang menderita infeksi gusi, memiliki kemungkinan 6 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Journal of Periodontology edisi Januari 2006 menyebutkan bahwa, terapi penyembuhan gangguan kesehatan mulut dan gigi yang diderita para ibu hamil, dapat menurunkan angka kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah sebesar 68%.
Perlu diketahui Penyakit periodontal adalah kelompok penyakit yang mempengaruhi jaringan periodontium. Jaringan  periodontium adalah jaringan yang mendukung gigi dan mencakup struktur yang melingkupi gigi seperti gusi, tulang dan ligamen periodontal.
 Penyakit periodontal disebabkan oleh plak dan kalkulus terbentuk pada permukaan gigi. Ini dikenal sebagai tartar. Plak dan kalkulus ini mengandung bakteri hidup tertentu yang memiliki kecenderungan untuk menghancurkan semua struktur periodontium. Bakteri ini  membuat gusi terinfeksi meliputi  dan mencapai tulang yang ada dibawahnya,sehinnga  membuat gusi menjadi longgar dan mulai meresorbsi  tulang. Akhirnya, gigi menjadi  goyang  dan lepas.
 Penyakit-penyakit ini kurang terdektesi, juga disebut pembunuh dalam gusi dan gigi. Kadang-kadang  dapat menimbulkan keluhan kecil seperti pendarahan dari gusi saat menyikat gigi, bau busuk dari mulut, kepekaan gigi dari makanan panas dan dingin, makanan yang terselip diantara gigi, pergerakan gigi dari  posisi semula, keluhan ini sangat kecil, sehingga sangat sering diabaikan. Selain itu, jenis penyakit ini berjalan secara bertahap, memiliki fase aktif dan tidak aktif. Dengan demikian,keluhan dapat terjadi selama beberapa dari dan kemudian dapat menghilang sama sekali.
Seperti telah dibahas sebelumnya, penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri spesifik tertentu. Bakteri ini, selain merusak gusi, mampu masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi sistemik seperti stroke, penyakit jantung, penyakit pernapasan dan mempengaruhi hasil kehamilan. studi ilmiah telah membuktikan bahwa bakteri bertanggung jawab untuk penyakit periodontal yaitu F. Nucleatum telah ditemukan dalam cairan ketuban dan ini telah ditunjukkan dalam berbagai studi medis yang telah diterbitkan di berbagai jurnal medis bahwa bakteri ini memasuki tubuh melalui darah dan cairan ketuban. Di sini mereka melepaskan zat beracun yang disebut endotoksin yang akan mengganggu kantung amnionic dimana featus menetap. Jika kantung pecah maka akan terjadi persalinan prematur, bayi berat lahir rendah dan kadang-kadang kematian bayi.
 Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ada kemungkinan 40% komplikasi kehamilan pada pasien dengan penyakit periodontal. Oleh karena penyakit periodontal tidak memberikan gejala yang spesifik  sehingga sering terabaikan  dan tidak menyadari akan kehadiran bakteri yang cukup berbahaya bagi  para wanita yang sedang hamil.
 Ibu hamil pun, tegas drg Suharso, harus mendapat nutrisi seimbang dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi. Bagaimana mungkin konsumsi makanan bergizi ini tercukupi kalau si ibu sakit gigi. "Bagaimana bisa makan dengan baik kalau untuk mengunyah saja sudah sakit." Padahal jika masalah seputar gigi terjadi saat hamil, akan sulit mengobatinya.    Paling tidak butuh pertimbangan lebih cermat, semisal apakah antibiotika yang akan diberikan padanya bakal membahayakan/mengganggu si janin atau tidak.
Sedangkan untuk pencabutan gigi yang sudah tidak mungkin bisa dirawat atau dipertahankan lagi biasanya dilakukan pada fase aman, yaitu trimester kedua. Bahkan bila si ibu takut, pencabutan gigi pun terpaksa ditunda. Dikhawatirkan, ketika dicabut giginya yang rusak, si ibu mengalami ketegangan yang bisa memunculkan kontraksi sebelum waktunya.



Mengingat betapa pentingnya menjaga dan merawat kesehatan mulut dan gigi selama kehamilan,berikut beberapa tips yang dapat dilakukan,
1. Oleh karena selama kehamilan gusi lebih rentan, gunakan sikat gigi yang lebih   lembut bulu sikatnya.
2. Gosoklah gigi dengan hati-hati, paling tidak 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
3. Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss.
4.Setelah menyikat gigi dengan baik, kumurlah dengan obat kumur yang mengandung antiseptik, sesuai aturan.
5. Bila gusi terasa tidak nyaman, misalnya sedikit membengkak, cobalah untuk berkumur dengan air es.
6. Penuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi. Sedapat mungkin, hindari atau kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis-manis.
7. Berkonsultasilah ke dokter gigi sebelum, selama dan setelah kehamilan.

Penutup
Journal of Periodontology edisi Februari 2006, membuktikan manfaat perawatan kesehatan mulutdan gigi pada ibu hamil, yakni menurunkan risiko terserang pre-eklampsia (keracunankehamilan) sebesar 5-8%, kemudian hasil riset Academy of General Dentistry menunjukan bahwa ibu hamil menderita gangguan kesehatan mulut dan gigi (periodental desease) berisiko 3-5 kali lebih besar untuk melahirkan bayi prematur (kurang bulan). Sementara ibu hamil yang menderita infeksi gusi, memiliki kemungkinan 6 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematurdan bayi lahir dengan berat badan rendah. Journal of Periodontology edisi Januari 2006 menyebutkan bahwa, terapi penyembuhan gangguan kesehatan mulut dan gigi yang diderita para ibu hamil, dapat menurunkan angka kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah sebesar 68%.
Dengan demikian perawatan kesehatan gigi dan mulut pada saat merencanakan kehamilan maupun pada saat hamil mutlak perlu dilakukan dan diperhatikan mengingat betapa sangat berpengaruhnya kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan seorang wanita. by. drg. Fenny Kartini. K( dirangkum dari berbagai sumber )





Tidak ada komentar:

Posting Komentar